Alasan Umat Hindu Tidak Makan Daging Sapi
Alasan Umat Hindu Tidak Makan Daging Sapi
Om Swastiastu kali ini saya akan membahas mengenai mengapa
Sapi sangat penting bagi Umat Hindu? Artikel ini saya buat terkait
banyaknya pertanyaan dari teman-teman yang kurang pemahan tentang
Hindu,
Selain itu, bebepa teman juga yang beragama lain sering bertanya yang
aneh. Seperti misalnya Emank sapi Tuhanmu? itulah pertanyaan yang sering
membuat kita jengkel. Apalagi bagi teman yang kurang pengetahuan
tentang mengapa Hindu menghargai Sapi?
Dalam Catur Weda disebutkan sapi sebagai penyangga alam yang memberikan
kehidupan kepada manusia, maka dari itu, umat Hindu menghargai sapi,
harus disucikan, dihormati, dan dilimpahi kasih sayang. (Rg Weda
10.176.1, Atharwa Weda 3.28.4, Yayur Weda 23.48 dan Sama Weda 176.)
Jika kita melihat ke Bali yang merupakan pusat Umat Hindu di Indonesia. Sapi dibedakan menjadi dua jenis yang tak lain adalah:
Jika kita melihat ke Bali yang merupakan pusat Umat Hindu di Indonesia. Sapi dibedakan menjadi dua jenis yang tak lain adalah:
- Sapi yang berwarna putih, yang dapat diperah empehan susunya yang sering dikenal dengan nama Lembu.
- Dan sapi berwarna merah, umumnya tidak diperah susunya yang disebut Banteng.
Jika dilihat dari penafsiran-penafsiran yang umum tentang Sapi, Baik
dari Catur Weda maupun Upanisad, maka sapi yang dimaksut adalah Jenis
Lembu.
Dikutip dari beberapa artikel dari forum diskusi jaringan hindu nusantara 'Mengapa Sapi Penting Bagi Orang Hindu?" (ada yang makan daging sapi, ada yang tidak).
Ada yang menjawab bahwa: Ketika orang-orang Arya menetap di India, sapi adalah satu-satunya binatang yang dapat mereka ternakan. Ketika Zaman Veda, Sapi merupakan anugrah bagi masyarakat karna menyediakan mereka susu, daging, keju dan yogurt.
Dikutip dari beberapa artikel dari forum diskusi jaringan hindu nusantara 'Mengapa Sapi Penting Bagi Orang Hindu?" (ada yang makan daging sapi, ada yang tidak).
Ada yang menjawab bahwa: Ketika orang-orang Arya menetap di India, sapi adalah satu-satunya binatang yang dapat mereka ternakan. Ketika Zaman Veda, Sapi merupakan anugrah bagi masyarakat karna menyediakan mereka susu, daging, keju dan yogurt.
Selain itu, pada kulit sapi yang mati juga dapat dipakai untuk tempat
berteduh dan pakaian. Sehingga penduduk zaman Weda sangat berhutang budi
dalam banyak hal kepada sapi. Ini kemudian membuat mereka memandang
sapi dengan penuh penghormatan.
Kemudian ada Mythologi tentang seekor sapi abadi (celestial cow) bernama Kamadhenu (banyak disebutkan dalam Bhagawadgita) yang dapat memberikan dan memenuhi semua keinginan. Krishna sebagai pengembala dan dia menghabiskan masa kanak-kanak dan masa mudanya memelihara sapi.
Seiring dengan perjalanan waktu, sapi dipandang sebagai sebuah simbol
ibu. Bahkan dalam tulisan Manu ada referensi khusus kepada sapi, dan
melarang pembunuhan sapi. Dalam Rig Weda (6:28) mengatakan:
"Sapi-sapi adalah Tuhan; mereka tampak bagiku menjadi Indra, Dewa Surga,"
Walaupun begitu, masih banyak orang Hindu di Indonesia yang masih menyembeli sapi dikarenakan Hindu di Indonesia terdiri dari beberapa sekte atau ras dan budaya masing-masing. Sehingga dalam ajaran hindu dikenal adanya ajaran Desa Kala Patra yaitu sesuai tempat masing-masing atau adat setiap daerah.
Adapun doa yang sering digunakan dalam menyembeli hewan dalam Hindu Yakni:
Om Pasu pasaya wihmahi
Sirah cedaya dhimahi,
Tanno twah pracodayat,
artinya
Ya Tuhan, kami membunuh binatang dengan hati suci,
Semoga jiwa raganya mendapat kemajuan ketempat yg lebih tinggi
sumber: http://hindualukta.blogspot.co.id/2016/03/alasan-umat-hindu-tidak-makan-daging.html
Post a Comment