Belajar lalu Memahami

ad

Penggunaan Bija yang Benar

Penggunaan Bija yang Benar

Apa Makna Sebenarnya tentang Bija.

Wija atau bija adalah lambang Kumara, yaitu putra atau wija Bhatara Siwa. Pada hakekatnya yang dimaksud dengan Kumara adalah benih ke-Siwa / Kedewaan yang bersemayam dalam diri setiap orang. Mawija mengandung makna menumbuhkan kebangkan benih kesiwa itu di dalam diri orang. sehingga disarankan agar dapat menggunakan beras yang utuh, tidak patah. Alasan ilmiahnya, beras yang pecah atau terpotong tidak akan bisa tumbuh.

tempat meletakakn bija

Di antara dua alis mata yang disebut anjacakra.sebenarnya letaknya yang lebih tepat, sedikit diatas, diantara dua alis mata itu. Hal paling biasa kita lihat.Di dalam mulut atau langit-langit.Di leher, diluar kerongkongan atau tenggorokan yang disebut wisuda cakra.Di pusar yang disebut titik manipura cakra.Di hulu hati (padma hrdaya) zat ketuhanan diyakini paling terkonsentrasi di dalam bagian padma hrdaya ini (hati berbentuk bunga tunjung atau padma). Titik kedewataan ini disebut Hana hatta cakra.Pada umumnya dikarenakan ketika persembahyangan dalam sarana pakaian lengkap tentu tidak semua titik-titik tersebut dapat dengan mudah diletakkan bija. Maka cukup difokuskan pada 3 titik yaitu :1. Pada Anja Cakra, sedikit diatas, diantara dua alis.2. Pada Wisuda Cakra, Di leher, diluar kerongkongan atau tenggorokan3. Di mulut, langsung ditelan jangan digigit atau dikunyah. Alasannya seperti tadi kalau dikunyah beras itu akan patah dan akhirnya tak tumbuh berkembang sifat kedewataan manusia.
Kendati demikian, pada kenyataannya hingga dewasa ini dalam masyarakat Hindu-Bali, selain pada titik-titik diatas. Ada juga yang meletakkan pada titik-titik yang lain. Misalnya ditaruh diatas pelipis, sebelah luar atas alis kanan dan kiri. Ada juga yang menaruh pada pangkal di telingah bagian luar. Boleh dikata kurang tepat menaruh bija selain pada 3 titik-titik yang telah disebutkan diatas. Karena titik-titik yang lain dalam tubuh kurang peka terhadap sifat kedewataan atau Tuhan yang ada dalam diri manusia. Sehingga cukup sulit menumbuh kembangkan sifat Kedewataan dalam diri.
Kesimpulan: Makna dari penggunaan Bija dalam persembahyangan ialah untuk menumbuh kembangkan sifat Kedewataan/ Ke-Siwa-aan / sifat Tuhan dalam diri. Seperti yang disebutkan dalam Upanisad bahwa Tuhan memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu tidak berada di surga atau di dunia tertinggi melainkan ada pada setiap ciptaan-Nya.
Sukseme semoga bermanfaat Om shanti shanti shanti Om

umat hindu selepas sembahyang



Tidak ada komentar

Penggunaan Bija yang Benar

Penggunaan Bija yang Benar Apa Makna Sebenarnya tentang Bija. Wija atau bija adalah lambang Kumara, yaitu putra atau wija Bhatara Siw...