Udeng ikatan kain

  Cerita Ikatan Kain Hindu

 Walau pun Udeng hanya kain tapi memiliki filosofi mendalam

tambah ganteng mengenakan udeng

Udeng adalah sehelai kain yang biasanya diikatkan di kepala laki - laki dengan bentuk dan corak berwarna - warni, lekukan udeng memiliki makna :

• Lekuk dikanan lebih tinggi daripada dikiri berarti hendaknya kita lebih banyak melakukan hal yang baik (susila) dari pada berbuat buruk (asusila)
• Ikatan ditengah - tengah kening bermakna memusatkan pikiran kita.
• Ujung keatas melambangkan Sang Hyang Widhi

Dengan menggunakan udeng secara garis besarnya disebutkan hendaknyalah kita selalu berbuat yang baik sehingga nantinya kita dapat bersatu dengan Sang Hyang Widhi
Sedangkan udeng yang tertutup dan ikatan dibelakang yang boleh memakai udeng ini adalah pinandita yaitu orang yg sudah Samkara Eka jati dan udeng seperti ini sering disebut dengan ''mebongkos nangka''.

 

Dalam ranah kadiatmikan, udeng juga melambangkan panunggalan tri nadi. Artinya dalam persepsi masyarakat spiritual Bali, selaning lelata adalah pertemuan dari Tri Nadi itu, 

• Ida, 
• Pinggala, 
• Sumsumna

Keseimbangan spiritual manusia ada di titik tengah itu.. Disanalah sebaiknya simpul udeng di taruh. 
Udeng sebagai kelengkapan pakaian adat Bali dan pada saat akan mulai proses persembahyangan, udeng memiliki simbol ketuhanan orang Hindu yang menyatukan Tri Murti dalam simpul "nunggal", 

pakaian adat Bali

• Tarikan ujung kain kanan melambangkan Wisnu, 
• Tarikan ujung kain kiri melambangkan Brahma, 
• Ujung kain diatas yang ditarik kebawah melambangkan Siwa, 

Artinya orang Hindu menuhankan Tri Murti sebagai satu kesatuan yang utuh dalam perlambang keseimbangan alam ataupun pikiran agar segala sesuatu didunia ini hening dan terang menuju arah yang damai, 

Demikianlah disebutkan makna dan pengertian dari penggunaan udeng yang digunakan sehari - sehari sebagai kelengkapan pakaian adat dan budaya di Bali.