Belajar lalu Memahami

ad

Cewek kebaya

 Jadi Cewek makin Cantik setelah pakai Kebaya!



Mau tau kebaya Hindu seperti apa?

pakaian sembahyang


Diantara beragam busana untuk ke Pura, busana persembahyangan yang paling menonjol, karena kegiatan inilah yang paling sering dilakukan, apalagi di kota-kota kegiatan 'ngayah' umumnya sudah makin berkurang. Pada pengemong pura ada kalanya membeli 'banten jadi'. Dahulu masyarakat ke Pura sering menggunakan busana dengan warna-warna dipadu sedemikian rupa, sehingga menghasilkan paduan warna yang kontras namun serasi. Pemilihan warna-warna itu seolah-olah mencerminkan kecerahan hati mereka, ketika akan menghadap Sang Pencipta. Namun sekarang ada semacam kesepakatan sosial, kalau akan ke tempat suci (Pura) sebaiknya menggunakan kebaya dan kemeja yang berwarna putih atau kuning, karena kedua kedua warna itu oleh masyarakat Hindu di bali dianggap melambangkan kesucian.
 
pakaian persembahyangan moder

Busana ke Pura untuk Wanita

Busana model ini masih terlihat digunakan di beberapa daerah pada saat upacara mepeed. Busana ini terdiri dari :
  • Pusung gonjer/ pusung tagel
  • Bunga mawar merah satu kuntum, cempaka putih/kuning lk 25 kuntum, bunga sandat emas 6 tangkai, dan puspo limbo 2 tangkai, bacangan 1 tangkai.
  • Subeng cerorot
  • Hiasan pada bagian badan terdiri dari:
  1. 1. Selendang tenunan bali, warnanya diserasikan dengan warna kebaya atau wastra
  2. Kebaya (sekarang ada kecenderungan menggunakan warna putih atau kuning)
  3. Wastra: tenunan Bali (endek, cembong, songket)
  4. Stagen/longtorso yang senada dengan warna kebaya atau menggunakan angkin

penggunanan warna disesuaikan dengan jenis upacara Yajña yang bersangkutan. Misalnya, pakaian serba putih digunakan saat upacara dewa Yadnya, pakaian serba gelap (hitam) digunakan saat pitra yadanya (upacara kematian, ngaben). Pakaian kuning diperuntukan seorang Brahmacarin (bujang,belum menikah) dan pakaian warna merah diperuntukan bagi seorang Grahastin (sudah menikah).

namun pakaian khusus saat upacara kremasi ataupun upacara ngaben berpakaian adat berwarna hitam. mulai dari udeng, baju safari, senteng, kain dan saput berwarna hitam semua, itu tanda bahwa masyarakat hindu sedang berduka.

Cara mudah mengunakan Kamen (bawahan) :

  1. Lingkarkan kain ke pinggang dari belakang tubuh.
  2. Tarik hingga bagian kain yang sisi kanan lebih panjang setengahnya dari sisi kiri.
  3. Lingkarkan sisi kanan kain sampai ke belakang badan, dan keluarkan sedikit ujungnya untuk diikat.
  4. Kain yang sisi kiri biarkan di depan, dan pelintir-pelintir ujung atas kain sampai kain di depan terlihat seperti gelombang-gelombang.
  5. Jika ingin menggunakan tumpal, masukkan ujung kain bagian depan ke lubang tumpal sebelah kiri, tarik tumpal sampai ke pusar, kemudian masukan ujung kain ke lubang tumpal yang kanan, dan tarik hingga kencang.
  6. Ujung kain yang di depan, pertemukan dengan ujung kain yang di belakang, lalu ikat keduanya sampai kencang. 
  7. Sembunyikan simpul kain ke dalam, sehingga tidak terlihat.

Tidak ada komentar

Penggunaan Bija yang Benar

Penggunaan Bija yang Benar Apa Makna Sebenarnya tentang Bija. Wija atau bija adalah lambang Kumara, yaitu putra atau wija Bhatara Siw...